Perubahan serentak teknologi Euro 4 dilakukan terhadap produksi kendaraan komersial bermesin diesel di Indonesia mulai 12 April 2022 lalu. Perubahan pun terjadi pada suku cadang masing-masing, yang terhitung dari masa pemberlakuan maka baru berjalan hampir 1 tahun. Namun bagi Isuzu, pengalaman untuk teknologi Euro 4 yang ditunjang dengan mesin common rail sudah berlangsung selama 12 tahun. Dan catatan ini membuat Isuzu memiliki perbedaan yang siginifkan dalam segi pengalaman, khususnya pada suku cadang. Perlu diketahui, perubahan dilakukan demi memenuhi ambang batas level hidrokarbon (HC) yang diharuskan 0,46 gram/kWh dari sebelumnya (standar Euro 2) 1,1 gram/kWh, nitro oksida (Nox) 3,5 gram/kWh dari 7 gram/kWh, karbon monoksida (CO) 1,5 gram/kWh dari 4 gram/kWh, dan particulate matter (PM) 0,02 gram/kWh dari 0,15 gram/kWh. Perubahan suku cadang terkait penerapan standar emisi Euro 4 tidak hanya terjadi di kelas pick up saja, tetapi penerapan juga terjadi pada truk kelas medium duty dan heavy duty. Perubahan suku cadang ada pada mesin, yakni kini kini bersistem common rail rangkaian satu rel injeksi, lalu penggunaan engine control unit (ECU), serta exhaust gas recirculation (EGR) dan diesel oxidation catalyst (DOC). Bicara kualitas suku cadang saja, injektor common rail pada mesin Isuzu menggunakan pelapis berbahan DLC (diamond-like-carbon) yang dikenal sebagai pelapis material yang rendah tingkat gesekan dan keausan. Bicara mengenai ketersediaan suku cadang, Isuzu pun sudah menerapkan sistem depo untuk memudahkan jangkauan karena pemusatan gudang suku cadang tidak hanya di satu pulau, tetapi di berbagai pulau di Indonesia untuk memudahkan jangkauan di kota-kota sekitarnya. Lalu tidak ketinggalan layanan Bengkel Isuzu Berjalan berupa mobil servis yang siap menangani turun mesin, hingga layanan lainnya yang bersifat penyedia suku cadang dalam bentuk paket besar di perusahaan konsumen agar lebih cepat dan mudah dijangkau saat dibutuhkan.